11/15/2009

JENGGOT ITU INDAH



Bismillaahirrahmaanirrahiim.

Allah Swt. berfirman : "Katakanlah ( hai Muhammad ), jika kamu

benar-benar mencintai Allah, maka ikutilah aku, niscaya Allah mencintaimu,

dan mengampuni dosa-dosamu. Dan Allah Maha Pengampun lagi Maha

Penyayang "

( QS: Ali Imran ayat 31 ).

Rasulullah saw bersabda : " Barangsiapa menghidupkan sunnahku, maka ia

mencintaiku; dan barangsiapa mencintaiku, maka ia akan bersamaku di dalam

Surga ".

Dalam hadits lain Rasulullah saw. bersabda : " Barangsiapa tidak

menyukaiku, berarti tidak menyukai Allah Ta'ala "

Salah satu sunnah yang seringkali diabaikan oleh ummat Islam adalah

memelihara jenggot. Banyak orang menganggap bahwa hukum memelihara jenggot

hanyalah sebatas sunnat saja, tidak wajib, sehingga jenggotpun dicukur

habis. Padahal jenggot adalah sunnah seluruh Nabi dan Rasulullah saw.

sangat menekankan para sahabatnya agar memelihara jenggot. Selain itu,

jenggot adalah identitas seorang muslim yang membedakannya dari

orang-orang musyrik.

Aisyah r.a meriwayatkan bahwa Rasulullah saw. bersabda, " Sepuluh perkara

adalah fitrah, dan menggunting kumis serta memanjangkan jenggot itu

termasuk di dalamnya "

Dari Abu Hurairah r.a. , Rasulullah saw. bersabda : " Di antara fitrah

Islam adalah menggunting kumis dan memanjangkan jenggot, karena

sesungguhnya orang-orang Majusi memanjangkan kumis mereka dan mencukur

jenggotnya. Maka berbedalah kalian dari mereka dengan cara menggunting

kumismu dan memanjangkan jenggotmu ".

Dari Ibnu Umar r..a, Rasulullah saw. bersabda : " Tentanglah orang-orang

musyrik dengan memanjangkan jenggotmu dan menggunting kumismu ".

Rasulullah saw. bersabda : "Gunting pendeklah kumismu dan biarkan

jenggotmu tumbuh " ( HR. Muslim ).

Rasulullah saw. bersabda : " Aku tidak ada hubungan dengan seseorang yang

mencukur (jenggotnya ) , berteriak-teriak dan merobek pakaiannya ( dalam

kesedihan )" ( Bukhari dan Muslim ).

Rasulullah saw. bersabda : " Ada sepuluh kebiasaan dari kaum Nabi Luth

yang menyebabkan kehancuran mereka. Di antara kebiasaan itu adalah

mencukur habis jenggot dan membiarkan kumis mereka tumbuh panjang ". (

Ibnu Asakir ).

Dua utusan dari Persia menghadap Rasulullah saw., mereka adalah kaum

Majusi ( penyembah api ) , jenggot mereka dicukur sedangkan kumis mereka

demikian lebat. Ketika berhadapan dengan Rasulullah saw. mereka bergetar

karena kekuatan rohani yang begitu tinggi dari Rasulullah saw.

Rasulullah saw. tidak suka ketika melihat penampilan mereka, dan beliau

bertanya : “ Siapakah yang memerintahkan kamu supaya wajah kalian seperti

ini ? “ Mereka menjawab " Tuhan kami, Kisra “ ( mereka memanggil Kisra,

raja mereka, dengan sebutan ‘Tuhan’ ). Rasulullah saw. kemudian berkata :

“ Tuhanku telah memerintahkan aku agar memanjangkan jenggot dan

menggunting kumis ". ( Tabrani ).

Abu Bakar Ash-Shidiq r.a. membiarkan jenggotnya tumbuh lebat ( Qut –al

Qulub ).

Umar al-faruq r.a. mempunyai jenggot yang besar ( al- Isabah ).

Usman bin Affan r.a. berjenggot lebat dan agung ( Tarikh al-Waqidi ).

Ali bin Abi Thalib r.a. mempunyai jenggot yang lebar ( Tarikh al-Khulafa

).

Imam Hambali, Imam Hanafi, Imam Syafi'i, Imam Malik sepakat mengharamkan

mencukur habis ( to shave ) jenggot .

Keadaan alami manusia yang wajar tercermin dalam kehidupan para Nabi a.s.

Oleh karena itu, amal perbuatan manusia hanya akan mendapat keridhaan

Allah Swt. apabila manusia mengikuti suri tauladan para Nabi a.s. Apa yang

dilakukan oleh Muhammad Rasulullah saw. ( dalam hal ini memotong kumis

dan memanjangkan jenggot ) adalah mengikuti sunnah para Nabi a.s. tsb.

Mereka adalah kumpulan orang shalih yang mendapat petunjuk dari Allah Swt.

kepada siapa kita dan Rasulullah saw. diperintahkan untuk meneladaninya,

seperti disebutkan dalam Al-Qur’anul Karim :

" Merekalah orang-orang yang mendapat petunjuk dari Allah, maka ikutilah

petunjuk mereka " ( QS : Al-An’am : 90 ).

Saudara-saudaraku, betapa banyak usaha kita untuk tampil "elok" di

hadapan orang banyak, betapa banyak usaha kita untuk menunjukkan

eksistensi kita di hadapan manusia lainnya, tapi berapa banyakkah kita

menarik perhatian Allah Swt. dengan penampilan dan dengan perbuatan,

prestasi, atau ibadah kita ? Manusia melihat dan Allah Swt Maha

melihat. Marilah kita lebih banyak hidup di " Mata Allah " daripada di

" mata manusia ".

Allah Swt. berfirman :

" Apakah engkau tidak merasa cukup dengan Tuhan-mu, yakni bahwa

sesungguhnya Ia Menyaksikan dan Mengetahui segala sesuatu ? " ( QS:

Fushshilat :53 ).

Rabbigh-firlii wa li waalidayya.

" A man must be looked as a man, a woman must be looked as a woman "

___________________________________________________________

YHA, 21.04.2003 - dari berbagai sumber.

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Facebook



Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by Salaf Garden | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks