11/21/2009

Pengobatan Ala Rosulullah (Al-Hijamah / Bekam)



Oleh : Zafaran Azkafillah

Metode pengobatan ala Rosulullah Shalallahu ‘Alaihi Wassalam yang dewasa ini kurang dikenal oleh kaum muslimin…. Wah miris banget khan…. Padahal pengobatan ini sangat efektif banget membuang toksid “racun” sumber penyakit.
Islam tidak pernah mengabaikan segala hal yang bisa menjadi kemaslahatan bagi umat Islam, tanpa menjelaskannya. Islam tidak pernah membiarkan hal yang berbahaya bagi umat islam tanpa menjelaskan letak bahayanya. Bahkan shahabat lain mengungkapkan bahwa rasululloh shallallahu'alaihi wasallam telah mengajarkan kepada mereka segala sesuatu, termasuk cara buang air.
Dah lengkap banget kan ajaran Islam

DEFINISI BEKAM /AL-HIJAMAH

Bekam atau hijamah adalah teknik pengobatan peninggalan Rasulullah shalallahu ‘alaihi wassalam dengan jalan membuang darah kotor (racun yang berbahaya) dari dalam tubuh melalui permukaan kulit.Perkataan Al Hijamah berasal dari istilah bahasa arab : Hijama (حجامة) yang berarti pelepasan darah kotor. Sedangkan dalam bahasa Inggris disebut dengan cupping, dan dalam bahasa melayu dikenal dengan istilah Bekam. Di Indonesia dikenal pula dengan istilah kop atau cantuk.


Ini adalah salah satu cara ‘Detoksifikasi’ (pengeluaran toksid) adalah suatu proses eliminasi atau menetralkan racun (toksin) di dalam tubuh kita. Detoksifikasi merupakan suatu pencegahan dengan cara membuang timbunan kelebihan sampah sisa-sisa hasil metabolisme, yang merupakan racun bagi tubuh. Racun ini terakumulasi dalam tubuh kita selama bertahun-tahun. Racun yang terakumulasi dalam tubuh ini akan merusak sel-sel tubuh dan secara bertahap menurunkan kekebalan tubuh, yang dapat menjadi suatu penyakit. Kulit adalah organ terbesar dalam tubuh, karena itu banyak toksid berkumpul di dalam kulit.


Hadits dari Ibn Abbas r.a. menerangkan : “Bahwa ada 3 cara pengobatan yang dilakukan pada masa Rasulullah SAW, yaitu : Madu (Al ’Asl), Berbekam (Al-hijaamah) dan Pemanasan (Al-Kayy) dan Rasul menghindari pengobatan Kayy”.
Dari riwayat lain yang bersumber dari Mujahid dari Ibnu Abbas disebutkan bahwa Nabi bersabda : “Berobat itu dengan BERBEKAM”.

Dalam Hadits lain riwayat Tirmidzi menerangkan : “Bahwa ketika Nabi SAW dalam perjalanan Isro Mi’raj, Baginda bertemu dengan Malaikat yang memerintahkan supaya umat Muhammad SAW menggunakan Bekam sebagai kaedah rawatan penyakit”. Pesan tersebut berulang-ulang sehingga Baginda Rasul takut hal tersebut menjadi Fardlu atas umatnya.

Rasulullah memuji orang yang berbekam : “Dia membuang darah yang kotor, meringankan tubuh, serta menajamkan penglihatan”. Allah menghususkan dalam satu tahun sebulan di bulan Ramadlan untuk mencuci ‘Rohani’ dengan ber ’puasa’, jadi wajarlah kita mensucikan ‘Jasmani’ dengan ‘Berbekam’. Berbekam sebelum berpuasa akan lebih baik manfaatnya.


WAKTU YANG BAIK UNTUK BERBEKAM

Menurut Ibnu Sina dalam kitabnya, bahwa saat yang baik untuk berbekam ialah pukul 2-3 petang, karena darah saat itu sedang mengembang dan darah-darah toksid senang dikeluarkan. Sebelumnya boleh dilakukan ½ jam diwapkan, rehat 15 menit, kemudian baru berbekam.

Diriwayatkan dari Abu Hurairah r.a. bahwa Nabi SAW bersabda : “Barang siapa berbekam pada tanggal 17, 19, 21 bulan Hijriah, maka itu adalah hari-hari yang menyembuhkan segala penyakit”.

Segerakan pertolongan kepada pesakit yang memerlukan perawatan, berilah sentuhan-sentuhan ‘Ilahiah’ serta memohon kepada Allah. Sebagaimana memakan obat, berbekam juga adalah salah satu kaedah perawatan yang hanya Allah-lah sebagai ‘Penyembuh’.

Karena Berbekam merupakan sunnah Rasulullah SAW, maka ia mempunyai hikmah yang luar biasa disegi keberkesanan nya.

Ada dua jenis Bekam yang digunakan :

1. Jenis Basah (Wet Cupping) atau Bekam Darah,

Disini permukaan kulit dilukakan menggunakan LANCET (jarum tajam) kemudian sekitarnya disedot menggunakan Cupping yang sesuai dengan daerah yang diharapkan, selama 2-3 menit setiap sedotan.

Untuk mengeluarkan toksid-toksid dalam kulit tersebut, dapat dilakukan sampai 5-8 kali tergantung keadaan pesakit.

Darah yang bertoksid akan nampak hitam pekat, berkaca, serta berbuih, menggumpal bahkan seperti karet gelang putus.

Luka atau bekas sedotan akan hilang dalam 2-3 hari setelah sebelumnya diurut-urut dengan Minyak BUT-BUT dan tidak terkena air selama 3-4 jam selepas Berbekam.

2. Jenis Kering (Dry Cupping) atau Bekam Angin.

Efeknya sama baik untuk melegakan kesakitan yang emergensi tanpa melukai kulit.

Amat baik untuk pesakit yang tidak tahan terkena jarum dan ngeri melihat darah. Cuma kulit akan kelihatan Lebam selama 1-2 Minggu. Sedotan dilakukan hanya sekali selama 15-20 menit. Sekali lagi minyak BUT-BUT menjadi penawar untuk menghilangkan kesan-kesan Lebam.

SIAPA YANG TIDAK BOLEH BERBEKAM

1. Orang tua yang sakit parah dan tidak ada daya/tanpa upaya
2. Pada kulit-kulit yang berkudis dan berpenyakit
3. Pada perut orang yang baru habis makan berat
4. Pada perut ibu yang sedang mengandung
5. Pada setiap lubang : hidung, telinga, puser, dubur dll.
6. Pesakit Diabetes yang sudah parah
7. Pesakit AIDS atau HIV

ALAT BERBEKAM

Pada jaman Rasulullah SAW, baginda menggunakan kaca yang berupa cawan atau mangkuk tinggi, pada masa China kuno mereka membahasakan perawatan bekam sebagai ‘Perawatan Tanduk’ karena tanduk menggantikan kaca.

Pada kurun waktu abad ke-18 orang Eropa menggunakan lintah sebagai alat untuk berbekam, selanjutnya jaman terus berganti saat sekarang peralatan yang digunakan merupakan alat yang bersih dan tidak terlalu menyakiti pesakit, diantaranya :
1. Lancet / Jarum-jarum kecil
2. Cupping Set dan Pump hand
3. Steril cotton / Kapas
4. Tisu kertas yang bersih
5. Antiseptic (Alkohol dan But-But)
6. Sarung tangan (Rubber Gloves)
7. Peralatan lain yg diperlukan

Bagi akhwat-akhwat yang berminat dibekam ato belajar gimana cara bekam.... main ja ke rumah....

0 komentar:

Posting Komentar

 

My Facebook



Powered By Blogger

Blog Tricks

Powered By Blogger

Easy Blog Tricks

Powered By Blogger

Great Morning ©  Copyright by Salaf Garden | Template by Blogger Templates | Blog Trick at Blog-HowToTricks